Pertanian organik fokus pada penggunaan metode alami untuk mengelola lahan pertanian.
Salah satu cara mengolah lahan dan bercocok tanam adalah dengan pertanian organik, Tujuan utama pertanian organik adalah menjaga dan meningkatkan kesehatan ekosistem pertanian, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, serta menghasilkan produk pertanian yang sehat dan berkualitas tinggi.
Prinsip utama pertanian organik meliputi antara lain:
Tanah Sehat Sebagai Pondasi
Pertanian organik mengutamakan kesehatan tanah sebagai pondasi utama produksi, yang mencakup pemeliharaan kesuburan tanah, keseimbangan mikroorganisme, dan struktur tanah yang baik.
Rotasi Tanaman Agar Tak Menumpuk
Cara ini bertujuan untuk menghindari penumpukan hama dan penyakit tertentu pada satu jenis tanaman.
Pentingnya Keanekaragaman Hayati
Pertanian organik mendorong keberagaman hayati dengan menjaga ekosistem alami di sekitar lahan pertanian dan mempertahankan habitat bagi makhluk hidup seperti serangga, burung, dan mikroba tanah.
Pengelolaan Air Berkelanjutan
Pertanian organik menggunakan air secara efisien dan menjaga kualitas air melalui praktek-praktek seperti pengendalian erosi dan perlindungan terhadap sumber air.
Tanpa Bahan Sintetis
Pertanian organik tidak menggunakan bahan-bahan sintetis seperti pestisida, herbisida, dan pupuk kimia dalam produksi pertanian.
Memelihara Keseimbangan Ekosistem
Pertanian organik fokus pada menjaga keseimbangan ekosistem pertanian untuk jangka panjang, dengan melakukan pendekatan preventif terhadap masalah-masalah pertanian yang muncul.
Produk-produk pertanian organik sering diakui lebih sehat dan alami karena tidak mengandung residu pestisida atau bahan kimia sintetis. Yang menjadi tantangan, produktivitas pertanian organik masih rendah dibandingkan pertanian konvensional serta biaya produksi yang relatif lebih ting