Penelitian tentang asam humat sudah memakan waktu lebih dari 200 tahun. Bisa dibilang, ini adalah waktu yang sangat lama untuk sebuah penelitian. Dalam kurun waktu sekitar dua abad lebih asam humat menjadi pusat perhatian para peneliti berbagai disiplin ilmu, mulai lingkungan hidup, geologi, kimia, botani, dan sebagainya.
Tercatat, pertama kali asam humat diekstraksi dari rawa gambut di Jerman oleh Achard pada tahun 1786. Pada tahun 1797, Vauqueline berusaha mengekstrak asam humat dari materi tumbuhan. Peneliti generasi berikutnya, de Sussure (1804) dan Dobereiner (1822), berusaha mengekstrak asam humat dari tanah.
Studi komprehensif pertama kali diterbitkan oleh Sprengel pada tahun 1826. Sprengel mengekstraksi asam humat dari tanah dengan alkali ada kemiripan seperti yang dilakukan Archard dari tanah gambut. Penelitan ini paling memberi harapan dan menelurkan kata sepakat para ahli yang meneliti tentang asam humat pada masa itu.
Toh, penelitian terus berlanjut. Pada tahun1819, Braconot berusaha menambahkan asam humat dengan sukrosa yang secara fisik membentuk endapan berwarna gelap mirip ekstraksi asam humat dari tanah. Pada tahun 1835, Malguti menemukan dan memberi penjelasan mengenai transformasi karbohidrat menjadi asam humat sintetik dengan menyertakan glukosa. Penelitian tentang asam humat masih terus berlanjut sampai kini.
Apa sebenarnya asam humat dan apa peranannya bagi pertanian? Banyaknya penelitian untuk memecahkan misteri tentang asam humat memberi gambaran pentingnya asam humat bagi kehidupan makhluk hidup di muka bumi; manusia, tumbuhan, jamur, bakteri serta hewan.
Asam humat adalah senyawa organik kompleks yang terbentuk dari dekomposisi bahan organik seperti tanaman, hewan, dan mikroorganisme di dalam tanah. Asam humat merupakan salah satu komponen utama dari humus, yang merupakan bagian penting dari tanah subur.
Asam humat adalah konstituen pemecah akhir dari pembusukan alami sisa-sisa tanaman dan hewan. Asam organik ini banyak ditemukan dalam endapan prasejarah. Materi humik terbentuk melalui humifikasi kimiawi dan biologis tumbuhan dan hewan melalui aktivitas biologis dari mikroorganisme. Asam humat adalah molekul kompleks yang ada secara alami di tanah, gambut, lautan, dan perairan segar, sehingga bisa dibilang asam humat ada dimana-dimana. Dimana ada kehidupan, dipastikan di situ terdapat endapan asam humat.
Asam humat yang diaplikan pada tanah akan menetralkan pH asam dan basa (alkali) dan meningkatkan dan mengoptimalkan unsur hara. Asam humat juga berfungsi sebagai chelator atau pengikat dan pengendali ion logam dalam tanah yang mencegah pengendapan. Dengan kehadiran asam humat, mobilitas hara akan lebih efektif dan mudah diserap perakaran.
Asam humat berperan sebagai katalis (mempercepat reaksi penyerapan hara) dalam banyak proses biologis tanaman yang meningkatkan pertumbuhan dan menyuburkan mikroorganisme dalam tanah. Asam humat juga mempercepat perkecambahan dan kesegaran dalam masa semai biji dan bibit, serta meningkatkan kualitas hasil tanam terutama pada tanaman buah, sayuran dan sayuran buah seperti mentimun, terong, labu, paprika, cabai, dan sebagainya.
Asam humat akan mengembalikan struktur tanah yang selama puluhan tahun mendapat pemupukan secara kimia yang membuat mikroorganisme dalam tanah perlahan mati. Mikroorganisme bisa kembali tumbuh dengan cara menghadirkan mikroorganis lewat pemupukan organik melalui kompos, pupuk kandang dan asam humat.
Berikut fakta-fakta lain tentang asam humat:
1.Secara fisik asam humat dijual dalam bentuk tepung halus berwarna hitam pekat yang mudah laut di dalam air, dengan berbagai nama dan merek. Asam humat juga dijual dalam bentuk cair pekat dalam jerigen dan botol.
2.Cara penggunaan asam humat adalah dengan penyemprotan pada lubang tanam, sebaiknya dilakukan seminggu sekali, terutama pada tanaman baru semai (usia 40 hari pertama). Untuk tanaman dewasa berkayu, asam humat cukup diberikan sebulan sekali. Asam humat bisa digunakan pada semua tanah atau media tanam dalam pot, dalam kondisi apa pun tanpa memberi efek over dosis.
3.Asam humat bisa digunakan untuk semua tanaman, tanaman sayuran, cabai (cabai sangat membutuhkan asam humat dalam pertumbuhannya), tanaman buah keras berkayu seperti mangga, durian, alpukat, anggur, nangka dan lain-lain, pertamanan (lansscap).
5.Jika kita mengenal 4 sehat 5 sempurna, maka asam humat berada pada posisi penyempurna. Dengan kata lain, lakukan pemupukan dengan kaidah pemupukan yang baik, lalu sempurnakan dengan asam humat.
6.Dosis atau takaran pemakaian asam humat sangat hemat, satu sendok makan untuk satu tanki penyemprot berukuran 14 liter. Untuk tanaman perkebunan, satu sendok makan larutkan dalam 5 liter air untuk tanaman keras.
7. Asam humat memberi jaminan sangat ramah lingkungan karena sangat organik (bersumber dari pelapukan humus yang berlangsung selama ribuan tahun). Asam humat aman digunakan pada tanaman hias dalam rumah yang diletakkan dimeja makan atau meja kerja.
8.Asam humat akan memancing wana pada tanaman-tanaman hias. Warna daun akan cerah, semua klorofil warna daun akan muncul pada tanaman hias aglaonema, warna hijau cerah pada tanaman hias anthurium, dan sayuran.

Praktisi dan pemerhati pertanian, penulis buku.